Assalamualaikum...

Assalamualaikum...

Selasa, 26 Maret 2013

Manajemen Kelas



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Manajemen kelas merupakan unsur pendidikan yang biasanya dijadikan perhatian utama oleh para guru, baik itu guru baru maupun guru yang telah berpengalaman. Karena para guru dapat mengajar peserta didiknya dengan optimal. Manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upaya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik belajar dengan baik. Sebelum mencapai tujuan yang dimaksud diperlukan pemahaman akan hal-hal umum atau prinsip-prinsip manajemen kelas hingga perubahan pemahaman yang lebih khusus. Manajemen berarti menegakkan dan memelihara perilaku peserta didik menuju pembelajaran yang efektif dan efisien.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan manajemen kelas?
2.      Apakah tujuan, aspek dan fungsi dari manajemen kelas?
3.      Bagaimanakah prinsip-prinsip dalam manajemen kelas?
4.      Bagaimanakah manajemen kelas dan perilaku siswa?
5.      Apa pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas?
C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk menjelaskan pengertian manajemen kelas.
2.      Untuk menjelaskan tujuan dari manajemen kelas.
3.      Untuk mendeskripsikan prinsisp-prinsip dalam manajemen kelas.
4.      Untuk mendeskripsikan manajemen kelas dan perilaku siswa.
5.      Pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Kelas
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya adalah managing pengelolaan. Sedangkan pelaksananya disebut dengan manajer atau pengelola. Beberapa pakar pendidikan mengungkapkan definisi masing-masing kata untuk pengertian yang lebih mendalam.
Sebagai manager kelas, guru atau wali kelas dituntut mengelola kelas sebagai bagian dari lingkungan belajar siswa, juga sebagai bagian lingkungan sekolah yang perlu diorganisasikan. Karena, tugas guru yang utama adalah menciptakan suasana  di dalam kelas agar terjadi interaksi pembelajaran dengan baik dan sungguh-sungguh. Oleh  sebab itu guru dan wali kelas dituntut memiliki kemampuan yang intensif dalam mengelola kelas.

Untuk memahami pengertian tentang pengelolaan kelas secara mendalam, maka akan dikemukakan beberapa pendapat dari para ahli diantaranya :
1.      Menurut Made Pidarta
Pengelolaan kelas ditinjau dari pengertian lama dan pengertian baru sebagai berikut:
a.       Pengertian lama, Pengelolaan kelas adalah mempertahankan ketertiban kelas
b.      Pengertian baru, Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan menggunakan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi pengelolaan kelas. Guru bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara organisasi kelas sehingga individu dapat memanfaaatkan kemampuannya, bakatnya, dan energinya pada tugas-tugas individual.
2.      Menurut Suharsimi Arikunto
Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar mengajar seperti yang diharapkan.
3.      Menurut Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan
Pengelolaan kelas adalah usaha yang dilakukan guru untuk menata kehidupan kelas dimulai dari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturan lingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi, memantau kemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul.

Dari semua uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah upaya yang dilakukan guru dalam mengelola anak didiknya di kelas dengan menciptakan atau mempertahankan suasana atau kondisi kelas yang mendukung program pengajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam mewujudkan pengelolaan kelas yang baik, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya, di antaranya:
Kondisi Fisik
a.       Ruang tempat berlansungan proses
Ruangan tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa tidak bedesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
b.      Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.
c.       Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan adalah asset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman.
d.      Pengaturan penyimpanan barang-barang
Barang-barang hendaknya disimpan pada tempat khusus yang mudah dicapai bila diperlukan dan akan dipergunakan bagi kepentingan belajar.[1]
Kemampuan dalam manajemen ini, terutama manajemen kelas, memang sangat esensial bagi guru-guru, juga bagi calon guru. Squire, Huitt & Segars (1983) mengemukakan bahwa guru yang efektif guru yang mampu menciptakan wahana bagi siswa untuk mendemontrasikan secara konsisten prestasi level tinggi dituntut memiliki tiga keahlian, yaitu:
1.      Perencanaan, yaitu penciptaan kondisi kesiapan bagi aktivitas kelas.
2.      Manajemen, berupa kemampuan guru dalam mengendalikan perilaku siswa.
3.      Pengajaran, yaitu kemampuan guru dalam menciptakan kondisi dan membimbing siswa dalam belajar.[2]

B.     Tujuan, Aspek dan Fungsi Manajemen Kelas
1.      Tujuan manajemen kelas adalah:
a.       Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b.      Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
c.       Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
d.      Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya serta sifat-sifat individunya.
Dengan demikian, berarti bahwa kelas itu mempunyai peran dan fungsi tertentu yang nyata-nyata dapat menopang keberhasilan proses belajar mengajar. Sehingga agar dapat memberikan rangsangan terhadap siswa dalam situasi dan kondisi belajar, maka kelas perlu dikelola sebaik mungkin.
2.      Aspek & Fungsi Manajemen Kelas
Manajemen kelas merupakan keterampilan yang harus dimiliki guru dalam memutuskan, memahami, mendiaknosis dan kemampuan bertindak menuju perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan seleksi dan kreatif.
Manajemen kelas selain memberi makna penting bagi tercipta dan terpeliharanya kondisi kelas yang optimal, manajemen kelas berfungsi:
memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti: membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu pembentukan kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi, membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas, membantu prosedur kerja, merubah kondisi kelas
dan Memelihara agar tugas-tugas itu dapat berjalan lancar.
C.    Prinsip-prinsip dalam Manajemen Kelas
1.      Hangat dan Antusias
Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2.      Tantangan
Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja, atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3.      Bervariasi
Penggunaan alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi munculnya gangguan, meningkatkan perhatian siswa.
4.      Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif
5.      Penekanan pada hal-hal yang Positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal-hal yang negatif.
6.      Penanaman Disiplin Diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan dislipin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri dan pelaksanaan tanggung jawab.

D.    Manajemen Kelas dan Perilaku Siswa
Dalam keseharian siswa paling banyak berhubungan dengan guru dan demikian juga sebaliknya, guru berhadapan dengan siswa yang tinggi, sedang atau rendah prestasi akademiknya. Belum lagi manakala keragaman itu dilihat dari perspektif sosial, ekonomi, kultur, kebiasaan, agama, kepedulian derajat kohensifitasnya, dan sebagainya.
Siswa yang bermasalah biasanya menjadi beban tambahan sekaligus sumber kepedulian utama bagi guru. Bahkan, siswa yang bermasalah ini makin menjadi pusat kepedulian utama para guru, administrator, orang tua, bahkan publik. Akan tetapi kondisi anak seperti itu menjadi peluang bagi guru untuk mengelola kelasnya secara efektif bagi penciptaan factor yang mempengaruhi motivasi, prestasi, dan perilaku siswa. Di sini pula letaknya, manajemen kelas menduduki posisi mayor dalam keseluruhan spectrum kegiatan pembelajaran.[3]
Bentuk kenakalan atau perilaku menyimpang dari para siswa itu beragam. Gejala ini membuat banyak guru menjadi “ogah-ogahan dalam mengajar, berkonflik dangan siswa, stress, dan terganggu emosinya.
Dampak negatif yang dirasakan guru ini benar-benar terasa mengganggu mereka. Ini seperti dilaporkan oleh Gump (1967), lebih dari separoh waktu sekolah digunakan oleh guru untuk menjalankan fungsi manajemen, seperti mengorganisasi dan menata siswa untuk kegiatan belajar, menangani siswa yang menyimpang, dan selebihnya mengenai siswa bermasalah secara individual.[4]
E.     Pengaruh Manajemen Kelas dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat memanejemeni kelas.
Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas karena manajemen kelas benar-benar akan mengelola suasana kelas menjadi sebaik mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang telah diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan yang diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.



















BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Pengelolaan kelas atau manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis yang mengarah pada penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar berjalan dengan baik.
Manajemen kelas dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena situasi dan kondisi kelas memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
B.     Saran
Di masa yang akan datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih ditingkatkan lagi. Oleh karena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam mengelola kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana dengan baik.







DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. Prof. Dr. INOVASI PENDIDIKAN. CV PUSTAKA SETIA.  Bandung 2002.
Majid, Abdul. PERENCANAAN PEMBELAJARAN. PT REMAJA ROSDAKARYA. Bandung 2009.
Nasution, S. MA. Prof. Dr. SOSIOLOGI PENDIDIKAN. PT Bumi Aksara. Jakarta 2009.
Rachman, Maman. MANAJEMEN KELAS. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jakarta 1998.


[1] Abdul Majid, PERENCANAAN PEMBELAJARAN. h.168
[2] Prof.Dr.Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan. h.185
[3] Ibid,. h.191
[4] Ibid,. h.192