Assalamualaikum...

Assalamualaikum...

Kamis, 16 Mei 2013

Kelebihan Bahasa Arab dari Bahasa Lain



(✿◕‿◕) Kelebihan Bahasa Arab dari Bahasa Lain (◕‿◕✿)

Sebagai bahasa yang sudah tua dan tetap digunakan umat manusia hingga hari ini, wajar pula bila bahasa Arab memiliki kosa kata dan perbendaharaan yang sangat luas dan banyak. Bahkan para ahli bahasa Arab menuturkan bahwa bahasa Arab memiliki sinonim yang paling menakjubkan. Kata unta yang dalam bahasa Indonesia hanya ada satu padanannya, ternyata punya 800 padanan kata dalam bahasa arab, yang semuanya mengacu kepada satu hewan unta. Sedangkan kata 'anjing' memiliki 100-an padanan kata.
Fenomena seperti ini tidak pernah ada di dalam bahasa lain di dunia ini. Dan hanya ada di dalam bahasa arab, karena faktor usia bahasa arab yang sangat tua, tetapi tetap masih digunakan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari hingga hari ini.
Dengan alasan ini maka wajar pula bila Allah SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa yang dipakai di dalam Al-Qur'an.

Sejarahnya
Kenyataannya, sejarah manusia belum pernah mengenal sebuah bahasa pun yang tetap eksis sepanjang sejarah. Setiap bahasa punya usia, selebihnya hanya tinggal peninggalan sejarah. Bahkan bahasa Inggris sekalipun masih mengalami kesenjangan sejarah. Maksudnya, bahasa Inggris yang digunakan pada hari ini jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh orang Inggris di abad pertengahan. Kalau Ratu Elizabeth II masuk ke lorong waktu dan bertemu dengan 'mbah buyut'-nya, King Arthur, yang hidup di abad pertengahan, mereka tidak bisa berkomunikasi, meski sama-sama penguasa Inggris di zamannya. Mengapa? Karena meski namanya masih bahasa Inggris, tapi kenyataannya bahasa keduanya jauh berbeda. Karena setiap bahasa mengalami perkembangan, baik istilah maupun grammar-nya. Setelah beratus tahun kemudian, bahasa itu sudah jauh mengalami deviasi yang serius.
Yang demikian itu tidak pernah terjadi pada bahasa Arab. Bahasa yang diucapkan oleh nabi Muhammad SAW sebagai orang arab yang hidup di abad ke-7 masih utuh dan sama dengan bahasa yang dipakai oleh Raja Abdullah, penguasa Saudi Arabia di abad 21 ini. Kalau seandainya keduanya bertemu dalam satu waktu, mereka dapat  berinteraksi hingga subuh dengan menggunakan bahasa arab.
Dengan kenyataan seperti ini, wajarlah bila Allah SWT memilih bahasa arab sebagai bahasa Al-Qur'an Al-Kariem yang abadi. Kalau tidak, boleh jadi Al-Qur'an sudah musnah seiring dengan musnahnya bahasanya.

Keistimewaannya
Diantara keistimewaan bahasa arab adalah kemampuannya menampung informasi yang padat di dalam huruf-huruf yang singkat. Sebuah ungkapan yang hanya terdiri dari dua atau tiga kata dalam bahasa arab, mampu memberikan penjelasan yang sangat luas dan mendalam. Sebuah kemampuan yang tidak pernah ada di dalam bahasa lain.
Makanya, belum pernah ada terjemahan Al-Qur'an yang bisa dibuat dengan lebih singkat dari bahasa arab aslinya. Semua bahasa umat manusia akan bertele-tele dan berpanjang-panjang ketika menguraikan isi kandungan tiap ayat. Sebagai contoh, lafadz 'ain dalam bahasa arab artinya 'mata', ternyata punya makna lain yang sangat banyak. Kalau kita buka kamus dan kita telusuri kata ini, selain bermakna mata juga punya sekian banyak makna lainnya.
Di dalam kamus kita mendapati makna lainnya, seperti manusia, jiwa, hati, mata uang logam, pemimpin, kepala, orang terkemuka, macan, matahari, penduduk suatu negeri, penghuni rumah, sesuatu yang bagus atau indah, keluhuran, kemuliaan, ilmu, spion, kelompok, hadir, tersedia, inti masalah, komandan pasukan, harta, riba, sudut, arah, segi, telaga, pandangan, dan lainnya.
Bahasa lain tidak punya makna yang sedemikian padat yang hanya terhimpun dalam satu kata dan hurufnya hanya ada tiga.

Karakteristik
Sesuai dengan fungsi Al-Qur'an yang salah satunya sebagai pedoman hidup pada semua bidang kehidupan, Al-Qur'an harus berisi beragam materi dan informasi sesuai dengan beragam disiplin ilmu. Dan kita tahu bahasa dan istilah yang digunakan di setiap disiplin ilmu pasti berbeda-beda. Dan sangat boleh jadi seorang yang ahli di dalam sebuah disiplin ilmu akan menjadi sangat awam bila mendengar istilah-istilah yang ada di dalam disiplin ilmu lainnya.
kalau beragam petunjuk yang mencakup beragama disiplin ilmu itu harus disatukan dalam sebuah kitab yang simpel, harus ada sebuah bahasa yang mudah, sederhana tapi tetap mengandung banyak informasi penting di dalamnya. Bahasa itu adalah bahasa Arab. Karena bahasa itu mampu mengungkapkan beragam informasi dari beragam disiplin ilmu, namun tetap cair dan mudah dimengerti. Dan saking mudahnya, bahkan bisa dihafalkan di luar kepala.
Salah satu karakteristik bahasa Arab adalah mudah untuk dihafalkan, bahkan penduduk gurun pasir yang tidak bisa baca tulis pun mampu menghafal jutaan bait syair. Dan karena mereka terbiasa menghafal apa saja di luar kepala, sampai-sampai mereka tidak terlalu butuh lagi dengan alat tulis atau dokumentasi. Kisah cerita yang tebalnya berjilid-jilid buku, bisa di ubah oleh orang arab menjadi jutaan bait puisi dalam bahasa arab dan dihafal luar kepala dengan mudah.
Barangkali fenomena ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tulis menulis kurang berkembang di kalangan bangsa arab saat itu. Buat apa menulis, kalau semua informasi bisa direkam di dalam otaknya.

Keunikannya
Salah satu keunikan bahasa arab adalah keindahan sastranya tanpa kehilangan kekuatan materi kandungannya. Sedangkan bahasa lain hanya mampu salah satunya. Kalau bahasanya indah, kandungan isinya menjadi tidak terarah. Sebaliknya, kalau isinya informatif maka penyajiannya menjadi tidak asyik diucapkan.
Ada sebuah pintu perlintasan kereta api yang modern di Solo. Setiap kali ada kereta mau lewat, secara otomatis terdengar rekaman suara yang membacakan peraturan yang terkait dengan aturan perlintasan kereta. Awalnya, masyarakat senang mendengarkannya, tapi ketika setiap kali kereta mau lewat, suara itu terdengar lagi, maka orang-orang menjadi jenuh dan bosan. Bahkan mereka malah merasa terganggu dengan rekaman suara itu. Ada-ada saja komentar orang kalau mendengar rekaman itu berbunyi secara otomatis.
Tapi lihatlah surat Al-Fatihah, dibaca orang ribuan kali baik di dalam shalat atau di luar shalat, belum pernah ada orang yang merasa bosan atau terusik ketika diperdengarkan. Bahkan bacaan Al-Qur'an itu begitu sejuk di hati, indah dan menghanyutkan. Itu baru pendengar yang buta bahasa arab. Sedangkan pendengar yang mengerti bahasa arab, pasti ketagihan kalau mendengarnya. Bahkan para syekh-syekh atau orang yang benar-benar paham bahasa Arab kita lihat bila sholat atau berdoa sampai menangis. Kita semua tahu kisah-kisah tentang Rasulullah dan sahabat-sahabat beliau waktu menangis saat membaca Al Quran,bahkan kita tahu Umar Ibn Khattab yang pribadinya keras (sebelum masuk islam) hatinya luluh saat mendengar QS Toha dibacakan.
Tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang bisa tetap terdengar indah ketika dibacakan, namun tetap mengandung informasi kandungan yang kaya, kecuali bahasa arab. Maka wajarlah bila Allash SWT berfirman dengan bahasa arab.

Senin, 13 Mei 2013

RPP - Wasiat




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

                                                           Oleh:        
   


Alfiah                  11.12.2683







RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah           : MA Al-Husna
Mata Pelajaran          : Fiqh
Kelas/Semester          : XI/II
Pertemuan Ke-          : 3      
Alokasi Waktu           : 1 x 10 menit

I.                   Standar Kompetensi
Memahami tentang tata cara wasiat

II.                Kompetensi Dasar
Menjelaskan tentang tata cara wasiat

III.             Indikator
1.      Dapat menyebutkan pengertian wasiat
2.      Dapat menyebutkan syarat-syarat wasiat
3.      Dapat menyebutkan rukun-rukun wasiat
4.      Dapat menyebutkan hukum-hukum wasiat

IV.             Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa mampu menjelaskan pengertian wasiat
2.      Siswa mampu menjelaskan syarat-syarat wasiat
3.      Siswa mampu menjelaskan rukun-rukun wasiat
4.      Siswa mampu menjelaskan hukum-hukum wasiat

V.                Karakter siswa yang diharapkan
Religius, Sopan Santun, Disiplin, Kritis, Cinta Ilmu Pengetahuan, Tanggung jawab.

VI.             Materi Ajar (Materi Pokok)
Wasiat
A.    Pengertian Wasiat
Wasiat adalah pesan tentang suatu kebaikan yang akan dilaksanakan  setelah orang yang berwasiat itu meninggal dunia. Jika diberikan kepada ahli waris maka wasiatnya tidak sah kecuali semua ahli waris yang lebih berhak menerima warisan itu ridha dan rela memberikan  kepadanya setelah orang yang berwasiat itu meninggal dunia. 
Sebagaimana firman Allah swt:
                              Artinya:     
“diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, Berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa”. (QS Al-Baqarah : 180)

Dalam hadis Rasulullah saw  bersabda:

"Barang siapa mati dengan melakukan wasiat, maka matinya adalah pada jalan Ilahi dan menurut Sunnah, mati dalam keadaan bertakwa dan (mengucapkan) Syahadah, mati dengan mendapat ampunan." (HR Ibn Majah).

B.     Syarat-Syarat Wasiat
1.      Penerima wasiat harus Muslim, berakal, dan dewasa.
2.      Pemberi wasiat bisa membedakan antara kebenaran dengan kebatilan, dan memiliki apa yang diwasiatkan.
3.      Sesuatu yang diwasiatkan harus merupakan sesuatu yang diperbolehkan. Jadi, berwasiat pada sesuatu yang diharamkan tidak boleh dilaksanakan.
4.      Penerima wasiat disyaratkan menerimanya dan jika ia menolaknya maka wasiat tidak sah, kemudian setelah itu ia tidak mempunyai hak di dalamnya.

C.     Rukun-Rukun Wasiat
1.      Lafadz wasiat (shighat),
2.      Pemberi wasiat (mushiy),
3.      Penerima wasiat (mushan lahu),
4.      Barang yang diwasiatkan (mushan bihi).

D.    Hukum Wasiat
1.      Wajib, apabila mempunyai kewajiban syara’ yang dikhawatirkan akan disia-siakan bila dia tidak berwasiat,
2.      Sunnah, Wasiat adalah Sunnah mu'akkad menurut ijmak (kesepakatan) ulama,
3.      Makruh, apabila orang yang berwasiat sedikit harta, sedang ia mempunyai seorang atau banyak ahli waris yang membutuhkan hartanya,
4.      Haram, Haram jika ia merugikan ahli waris,
5.      Mubah, Wasiat hukumnya mubah apabila ia ditujukan kepada orang yang kaya,

VII.          Metode Pembelajaran
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab

VIII.       Media Pembelajaran
LCD Proyektor



IX.             Kegiatan Pembelajaran
No.
Kegiatan
Langkah-langkah Kegiatan
Nilai Karakter
Waktu
1.
Awal
a.    Guru memasuki kelas lalu memberi salam
b.   Guru dan siswa bersama-sama membaca basmalah, kemudian guru mengabsen siswa
c.    Guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa seputar materi wasiat sebagai upaya menarik perhatian
Religius dan Sopan Santun
Religius dan Disiplin


Cinta Ilmu Pengetahuan


2.
Inti
Eksplorasi
a.       Guru menjelaskan materi tentang pengertian, syarat, rukun dan hukum wasiat
Elaborasi
a.       Guru memberi selingan Tanya jawab
Konfirmasi
a.       Guru memberikan simpulan dari materi pembelajaran

Religius dan Cinta Ilmu Pengetahuan


Kritis


Tanggung jawab

3.
Akhir
a.    Guru menutup pembelajaran dengan membaca do’a lalu memberi salam
Religius dan Sopan Santun


X.                Referensi
1.      Al-Qur’an dan Hadist
2.      Fiqh Mawaris, Drs. Dian Khairul Umam
3.      Hukum Waris Islam. Suhrawardi K Lubis, S.H. Komis Simanjuntak S.H

XI.             Penilaian
1.      Teknik
Lisan
2.      Bentuk Instrumen
Uraian
3.      Instrumen
Jawablah Pertanyaan berikut ini?
1.      Jelaskan pengertian wasiat secara jelas?
2.      Sebutkan syarat-syarat wasiat!
3.      Sebutkan rukun-rukun wasiat!
4.      Apa hukum dari berwasiat?


Mengetahui,
Kepala Sekolah

……………………………..
     Drs. H. A. Ainani Aswad, M.Ag
NIP

Guru Mata Pelajaran

…………………………………
Alfiah
NIP