Assalamualaikum...

Assalamualaikum...

Selasa, 19 Maret 2013

Tafsir - Surat al-Hujurat ayat 12


BAB I
PEMBAHASAN

A.    Surah al-Hujurat ayat 12

يااْيها الذين ءامنوا اجتنبوا كثيرا من الظن إن بعض الظن إثم ولا تجسسوا ولا يغتب بعضا أيحب أحدكم أن يأكل لحم أخيه ميتا فكرهتموه واتقوا الله إن الله تواب رحيم بعضكم       
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari dugaan, sesungguhnya sebagian dugaan adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain serta jangan sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka kamu telah jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penrima taubat lagi Maha Penyayang.”
Ayat diatas menyatakan: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah dengan upaya sungguh-sungguh banyak dari dugaan yakni prasangka buruk terhadap manusia yang tidak memiliki indikator memadai, sesungguhnya sebagian dugaan yakni yang tidak memiliki indikator itu dosa.
Karena tidak jarang prasangka buruk mengundang upaya mencari tahu, maka ayat diatas melanjutkan bahwa: dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain yang justru ditutupi oleh pelakunya serta jangan juga melangkah lebih luas yakni sebagian kamu menggunjing yakni membicarakan aib sebagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah jika itu disodorkan kepada kamu, kamu telah merasa jijik kepadanya dan akan menghindari memakan daging saudara sendiri itu, karena itu hindarilah pergunjingan karena ia sama dengan memakan daging saudara yang telah meninggal dunia dan bertakwalah kepada Allah yakni hindari siksanya di dunia dan di akhirat dengan melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya serta bertaubatlah atas aneka kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Pada ayat ini terdapat beberapa masalah yaitu:
1.      Firman Allah: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka".
Menurut satu pendapat, ayat ini diturunkan tentang 2 orang sahabat Nabi SAW yang menggunjing seorang temannya. Peristiwa itu bermula dari kebiasaan Nabi SAW saat melakukan perjalanan, dimana Nabi selalu menggabungkan seorang lelaki miskin kepada dua orang lelaki kaya, dimana lelaki miskin ini bertugas untuk melayani mereka.
Dalam kasus ini, Nabi kemudian menggabungkan Salman kepada dua orang lelaki kaya. Pada saat 2 orang lelaki kaya tersebut lapar (tidak ada lauk maupun makanan yang dapat dimakan) maka mereka menyuruh Salman untuk meminta makan kepada Nabi SAW. Setelah bertemu Nabi, Nabi berkata kepada Salman, "Pergilah engkau kepada Usamah bin Zaid, katakanlah padanya, jika dia mempunyai sisa makanan, maka hendaklah dia memberikannya kepadamu"
Setelah bertemu dengan Usamah, beliau mengatakan bahwa beliau tidak memiliki apapun. Akhirnya Salman kembali kepada kedua lelaki kaya tersebut dan memberitahukan hal itu (tidak adanya makanan). Namun kedua lelaki tersebut berkata, "Sesungguhnya Usamah itu mempunyai sesuatu, tapi dia itu kikir" Selanjutnya mereka mengutus Salman ketempat sekelompok sahabat, namun Salman tidak menemukan apapun di tempat mereka.
Akhirnya kedua lelaki tersebut memata-matai Usamah untuk melihat apakah Usamah memiliki sesuatu atau tidak. Tindakan mereka ini akhirnya terlihat oleh Nabi SAW, dan Nabi bersabda, "Mengapa aku melihat daging segar di mulut kalian berdua?" Mereka berkata, "Wahai Nabi Allah, demi Allah, hari ini kami tidak makan daging atau yang lainnya." Nabi SAW bersabda, "Tapi, kalian sudah memakan daging Usamah dan Salman".
Maka turunlah ayat ini. "Hai orang-orang yang beriman jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa".
2.       Dalam Shohih Al Bukhari dan Shahih Muslim terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda: "Janganlah kalian berprasangka (curiga), karena sesungguhnya prasangka itu pembicaraan yang paling dusta. Janganlah kalian saling mencari-cari berita atau mendengarkan aib orang, janganlah kalian mencari-cari keburukan orang, janganlah kalian saling menipu, janganlah kalian saling mendengki, janganlah kalian saling membenci, dan jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara.”






BAB II
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dengan demikian prasangka yang dimaksud disini, juga pada ayat tersebut, adalah tuduhan (kecurigaan) dan adanya sesuatu yang perlu diwaspadai. Tuduhan (kecurigaan) yang terlarang adalah tuduhan yang tidak ada sebabnya, seperti seseorang dituduh berzina atau mengkonsumsi khamer, misalnya, padahal tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan pada tuduhan tersebut.

















DAFTAR PUSTAKA
Shihab, Quraish M. Tafsir Al Misbah: Pesan kesan dan keserasian Al-Qur’an. Lentera Hati, Jakarta 2000.
http://mencarimardhatillah-ansarullah.blogspot.com/2011/06/ringkasan-tafsir-surah-al-hujurat-ayat.html

3 komentar: